Kabar
Uji Coba Makan Siang Bergizi di SMKN 1 Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang
PSKP, Deli Serdang – Program makan bergizi gratis yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto berfokus untuk mewujudkan sumber daya manusia unggul, terutama anak-anak dari kelompok rentan.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) memantau uji coba pelaksanaannya di Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara. Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan (PSKP) menjadi bagian dalam kunjungan uji coba tersebut pada 10 – 11 Desember 2024.
Uji coba program salah satunya dilaksanakan di SMKN 1 Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang. Sekolah ini memiliki 7 konsentrasi keahlian, 28 rombongan belajar (rombel), 790 siswa, dan 51 guru, termasuk kepala sekolah.
Program makan bergizi gratis dilaksanakan oleh Badan Gizi Nasional. Berdasarkan Perpres No. 83 Tahun 2024 tentang Badan Gizi Nasional, terdapat empat target utama penerima program makan bergizi gratis, yaitu peserta didik dari PAUD hingga SMA/SMK, anak-anak di bawah lima tahun, ibu hamil, dan ibu menyusui.
Pelaksanaan Uji Coba Program Makan Bergizi Gratis
Uji coba makan bergizi gratis rencananya akan dilaksanakan selama 18 hari di delapan satuan pendidikan dari jenjang SLB, SD, SMP, SMA, hingga SMK. Suharto, Kepala SMKN 1 Pantai Labu menyampaikan dukungannya terhadap program ini.
“Kami sangat mendukung program ini karena yang jelas sangat bermanfaat, terutama untuk pemenuhan gizi. Dalam satu porsi ada nasi, lauk, sayur, dan buah. Latar belakang sosial ekonomi orang tua siswa kami adalah petani dan nelayan. Mereka sangat senang dengan program ini,” jelas Suharto.
Pada hari kedua, diadakan peluncuran melalui Zoom bersama para pejabat dari pusat, gubernur, dan satuan pendidikan pelaksana uji coba makan siang bergizi gratis.
Launching Uji Coba Makan Bergizi Gratis bersama Pemerintah Pusat.
Dalam pelaksanaan uji coba program, menu yang disajikan setiap hari berbeda-beda. Pada hari pertama, peserta didik menerima menu nasi putih, ayam semur, tumis sayur buncis dan wortel, serta buah pepaya, tanpa air mineral. Sementara di hari kedua, peserta didik menerima menu nasi putih, ayam asam manis, sayur kacang panjang dan wortel, buah melon, serta air mineral.
Menu Hari Pertama dan Kedua Uji Coba Makan Bergizi Gratis (Dok. Sekolah).
Program makan bergizi gratis ini menjadi salah satu program prioritas pemerintah. Pada 2025, pemerintah akan mengucurkan dana sebesar Rp 71 triliun yang dialokasikan untuk program makan bergizi gratis kepada masyarakat (indonesia.go.id, 2024).
Program makan bergizi gratis rencananya akan dilakukan secara bertahap selama lima tahun ke depan, yaitu sekitar 40% pada 2025, sekitar 80% pada 2026, dan mencapai 100% pada 2029. Selanjutnya, aturan pembagian makan bergizi gratis berdasarkan waktu yaitu sebagai berikut.
Pembagian Waktu Distribusi Makan Bergizi Gratis Berdasarkan Jenjang Satuan Pendidikan
Dampak dan Manfaat Program
Data menunjukkan, Indonesia masih memiliki tantangan serius dalam masalah gizi. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka prevalensi stunting pada balita Indonesia masih berada pada kisaran 21,6 persen pada 2022 dan sebesar 21,5 persen pada 2023 (Kemenko PMK, 2024). Program ini menjadi salah satu upaya pemerintah mengatasi masalah gizi tersebut.
Melalui program ini, satuan pendidikan merasakan dampak dan manfaat dari sisi ekonomi maupun nutrisi bagi peserta didik. “Dampak dan manfaat yang dirasa dari program ini sangat sederhana. Dari sisi ekonomi, keluarga terbantukan. Mungkin jika ada uang saku, mereka bisa alokasikan ke yang lain. Ya, kalo pun ada uang sakunya tidak sebesar sebelumnya karena jika dilihat menunya cukup bergizi. Meski demikian, kebutuhan nutrisi setiap anak tentu berbeda-beda. (Namun) dari sisi ekonomi, anak-anak cukup terbantu, apalagi di sekolah kami banyak berlatar belakang ekonomi menengah ke bawah,” terang Suharto.
Di sisi lain Helvy Maysarah Rambu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum SMKN 1 Pantai Labu menyampaikan manfaat dari sisi lingkungan. “Ada pengurangan sampah di sekolah karena paket makanan kami terima dalam bentuk paket rapi, bahkan wadahnya bisa anak-anak bawa pulang.”
Suharto menambahkan bahwa anak-anak makin rajin hadir di satuan pendidikan untuk mendapat makan bergizi gratis. Petugas pendistribusian selama uji coba merupakan penunjukkan dari PJ. Gubernur. Mereka datang mengantarkan paket makanan ke satuan pendidikan sekitar pukul 09.30 WIB, lalu pihak satuan pendidikan akan membagikan ke para peserta didik untuk makan pukul 10.30 WIB. Sekolah berharap dalam pelaksanaan makan siang gratis, variasi menu dapat diperhatikan.
Secara umum, program ini berdampak positif bagi peserta didik. Namun, setiap program pasti akan menghadapi sejumlah tantangan, mulai dari kesiapan kelembagaan, sasaran penerima, hingga pemilihan wilayah. Sebagai contoh, implementasi program makan bergizi gratis ini tentu berbeda dengan di daerah lain yang memiliki biaya hidup lebih tinggi, seperti di Papua atau daerah lain.
Perhitungan matang terkait anggaran bagi daerah tertentu sangatlah krusial. Ke depan, program ini diharapkan dapat berjalan merata, sehingga peningkatan nutrisi bagi balita, peserta didik, bahkan ibu hamil dapat terpenuhi dan membantu pertumbuhan ekonomi yang lebih baik. Hal yang tidak kalah penting, perlu adanya mitigasi untuk menutup celah potensi terjadinya korupsi. [Bambang Suwardi Joko]