Kembali ke Atas

Kabar

Amplifikasi Indonesia dalam Mentransformasi Pendidikan Bermutu untuk Semua pada Agenda APEC Future Education Forum Ke-19

PSKP, Thailand - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) terus mengamplifikasi praktik baik transformasi pendidikan Indonesia di kawasan Asia-Pasifik. Pada APEC Future Education Forum (AFEC) yang ke-19, tiga orang delegasi Kemendikdasmen mendapat kehormatan untuk berbagi praktik baik Indonesia dalam mendorong pendidikan bermutu untuk semua.

Melalui tema Fostering Inclusive and Sustainable Talent Development in the Digital Age: Aligning with APEC 2030 Education Strategy, AFEC 2024 ingin mengetengahkan berbagai strategi pendidikan jangka panjang di tengah perubahan eksponensial ekonomi global, yang juga menjadi tantangan bagi dunia pendidikan. Agenda yang dilaksanakan pada 19-21 November 2024 tersebut menghadirkan para pembuat kebijakan, guru dan kepala sekolah, perwakilan akademia, serta perwakilan sektor publik dan privat.

AFEC 2024 merupakan inisiatif tahunan di bawah kerangka Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) yang salah satunya berfokus pada kolaborasi dan inovasi di bidang pendidikan lintas kawasan Asia-Pasifik. Dalam AFEC 2024, Indonesia menyampaikan presentasi pada tiga sesi, yakni APEC Future Education Steering Committee (SC) Meeting serta Sesi 1 dan 3 APEC Future Education Forum (AFEF).

Dalam SC Meeting, Badriyatu Sholihah memaparkan implementasi berbagai projek pendidikan yang telah dilakukan antara Pemerintah Indonesia melalui Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikdasmen dengan Pemerintah Korea Selatan. Dalam sesi ini, Indonesia juga menyampaikan dukungannya terhadap rencana pelaksanaan APEC Education Projects 2025.

“Kami berharap kerja sama yang telah lama terjalin antara Indonesia dan Korea dapat terus menguat, terutama dalam mendukung berbagai upaya menanggulangi kesenjangan digital. Kami berharap ada lebih banyak guru, kepala sekolah, dan pembuat kebijakan di Indonesia yang dapat ikut berpartisipasi dalam berbagai projek. Hal ini mengingat tingginya minat dan dampak yang dihasilkan,” jelas Badriyatu.

Sementara dalam Sesi 1 agenda AFEF, Fransisca Nur’aini Krisna, Ketua Tim Kerja Substansi Evaluasi Kebijakan dan Sistem Pendidikan, Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan (PSKP), BSKAP Kemendikdasmen, menyampaikan paparan berjudul “Indonesian Education Policy Toward a More Inclusive Education.” Dalam paparannya di sesi yang bertajuk “Inclusive Education Policies to Bridge the Digital Divide,” Fransisca menyampaikan tujuan besar transformasi pendidikan di Indonesia dan ekosistem yang mendukung transformasi tersebut.


Fransisca menyampaikan, “Bukan hanya akses, Pemerintah Indonesia juga memastikan semua anak memiliki akses terhadap pendidikan berkualitas. Kami berharap murid kami menguasai kompetensi dasar literasi, numerasi, dan pengembangan karakter. Kami mentransformasi sekolah dengan menerapkan perubahan di beberapa area kebijakan utama, termasuk pelatihan guru, perekrutan dan pelatihan kepala sekolah dan pengawas, praktik mengajar dan belajar, serta langkah evaluasi dan akuntabilitas.”

Fransisca melanjutkan bahwa berbagai transformasi tersebut didukung oleh teknologi digital, kemitraan dengan pemangku kepentingan, serta distribusi sumber daya yang tepat sasaran dan merata.

Selanjutnya, Esy Andriyani bertugas sebagai panelis pada Sesi 3 agenda AFEF. Dalam sesi yang bertema “Educational Innovation and Collaboration in the Digital Age,” Esy menjelaskan konteks, tantangan, dan kesempatan sistem pendidikan Indonesia. Ia juga memaparkan salah satu inovasi pendidikan di Indonesia yang mendorong kolaborasi dalam mengakselerasi penyelenggaraan pendidikan bermutu untuk semua, yaitu Rapor Pendidikan.

Esy menyampaikan, Indonesia adalah negara kepulauan yang terdiri dari ribuan suku dan hidup dalam tiga zona waktu yang berbeda. Ada jutaan murid, guru, dan tenaga kependidikan, serta ratusan ribu sekolah/madrasah di seluruh Indonesia. Guna menjembatani kompleksitas dan tantangan ini, Indonesia meluncurkan berbagai kebijakan. Salah satunya Rapor Pendidikan.


”Melalui Rapor Pendidikan Indonesia, pemerintah ingin menghasilkan bukti yang terintegrasi dan komprehensif tentang keadaan riil sekolah dan daerah. Rapor Pendidikan Indonesia mendorong tindakan kolaboratif di antara para pemangku kepentingan untuk mengidentifikasi, merefleksikan, dan mengatasi tantangan pendidikan utama yang disesuaikan dengan konteks dan kebutuhan lokal,” papar Esy.

Pemerintah Indonesia melalui Kemendikdasmen terus berupaya mentransformasi sistem pendidikan di Indonesia. Kemendikdasmen juga mengamplifikasi berbagai praktik baik pendidikan di Indonesia sebagai inspirasi, salah satunya melalui AFEC 2024. Selain itu, Kemendikdasmen mendorong peran serta seluruh pemangku kepentingan dalam mewujudkan pendidikan bermutu untuk semua. [Esy Andriyani]