Inspirasi

Hai Sahabat Perspektif! Kali ini Perspektif mengangkat kisah inspiratif dari SDN 7 Bentek, Kabupaten Lombok Utara. Meski dengan keterbatasan sarana dan prasarana, kepala sekolah dan para guru berupaya meningkatkan kemampuan literasi dan numerasi. Mereka menyediakan sudut baca di kelas dan lorong sekolah, mendorong kebiasaan membaca 15 menit sebelum pembelajaran dimulai, serta menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan melalui pembelajaran di luar kelas. Saksikan bagaimana dedikasi ini mampu membangun budaya literasi dan numerasi yang kuat di SDN 7 Bentek!

Halo Sahabat Perspektif pada episode kali ini, kami menjelajahi SDN 1 Mahang Matang Landung, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. Dengan filosofi Ki Hadjar Dewantara, Ibu Nita dan Pak Ary menciptakan pembelajaran inovatif yang menyesuaikan minat dan bakat murid. Mereka mengembangkan metode pembelajaran ini dengan dedikasi tinggi untuk menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan mendukung.

Sahabat Perspektif episode kali ini mengeksplorasi bagaimana proses penilaian asesmen formatif dan sumatif yang diterapkan di SMAN 1 Teladan DIY Yogyakarta. Praktik asesmen formatif yang dilakukan lebih menekankan pada proses pembelajaran siswa dalam memberikan umpan balik yang konstruktif. Sementara asesmen sumatif dilakukan sebagai evaluasi pencapaian pembelajaran peserta didik yang sifatnya lebih fleksibel. Dengan perubahan proses penilaian dibandingkan beberapa tahun sebelumnya, penilaian asesmen formatif dan sumatif dinilai lebih menekankan proses pencapaian dan evaluasi. Selain itu, di SMAN 1 Teladan juga memanfaatkan gadget sebagai proses pembelajarannya untuk menjalin kedekatan social emosional antara guru dengan peserta didik. Melalui episode ini, ditunjukkan bagaimana asesmen formatif dan sumatif saling melengkapi untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih efektif. Dengan pendekatan yang tepat, SMAN 1 Teladan tidak hanya menilai hasil belajar peserta didik tetapi juga mendukung perkembangan peserta didik secara menyeluruh.

Episode ini menyoroti bagaimana dua sekolah di Soppeng dan Salatiga merayakan dan mengelola kebinekaan. Di SMPN 1 Watan Soppeng, Sulawesi Selatan, siswa dari berbagai latar belakang agama, suku, dan budaya hidup rukun melalui berbagai kegiatan lintas agama dan budaya yang mengajarkan pentingnya toleransi. Sementara itu, SMA Kristen 1 Salatiga, Jawa Tengah, memperkuat semangat keberagaman melalui program-program ekstrakurikuler seperti seni tradisional dan diskusi antarbudaya, menciptakan lingkungan inklusif yang menghargai setiap perbedaan. Dengan praktik-praktik baik yang dilakukan oleh kedua sekolah ini, episode ini menunjukkan bahwa keberagaman adalah kekuatan yang memperkaya pendidikan. Kedua sekolah ini membuktikan bahwa dengan dukungan yang tepat, keberagaman dapat menjadi fondasi yang kuat dalam membangun masyarakat yang lebih toleran dan harmonis.

Sahabat Perspektif! Pada episode kali ini, kami berkesempatan mengunjungi Kabupaten Soppeng di Sulawesi Selatan. Kami melihat langsung praktik baik dari dukungan pemerintah daerah terhadap implementasi Kurikulum Merdeka. Dalam kunjungan ini, kami berbincang dengan Kepala Dinas Pendidikan dan jajarannya, serta menyaksikan penerapan Kurikulum Merdeka di SMPN 2 Watansoppeng. Kolaborasi erat antara Dinas Pendidikan dan sekolah telah memberikan dukungan maksimal, menciptakan lingkungan belajar yang lebih berkualitas bagi siswa. Episode ini tidak hanya menyoroti peran penting pemerintah daerah dalam penerapan Kurikulum Merdeka, tetapi juga menggambarkan bagaimana kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah dapat memajukan pendidikan di Indonesia. Saksikan kisah inspiratifnya di kanal YouTube PSKP Kemendikbud, dan jangan lupa untuk like, subscribe, dan bagikan video ini agar makin banyak orang terinspirasi!

Pendidikan adalah salah satu jembatan utama menuju masa depan yang lebih baik. Melalui Program Indonesia Pintar (PIP), ribuan anak-anak di seluruh pelosok negeri kini memiliki akses yang lebih luas untuk meraih pendidikan yang layak, tak terkecuali di Kabupaten Gunungkidul. Dalam video terbaru kami ini, Perspektif PSKP menyoroti bagaimana PIP telah membuka peluang baru bagi siswa-siswa yang sebelumnya mungkin kesulitan untuk melanjutkan pendidikan. Kami bertemu dengan Laras dan Afniza, dua siswa berprestasi dari SMP Muhammadiyah Rongkop, yang mendapatkan manfaat langsung dari program ini. Kisah mereka penuh perjuangan, tekad, dan harapan untuk masa depan yang lebih cerah. PIP bukan hanya memberikan bantuan finansial, tetapi juga membangun mimpi, memberi harapan, dan membuka kesempatan yang mungkin sebelumnya tak terjangkau. Episode ini juga menggambarkan bagaimana dukungan PIP diimplementasikan dengan baik oleh sekolah, pemerintah daerah, dan para pemangku kepentingan, semua demi memastikan bahwa pendidikan dapat diakses oleh semua anak Indonesia. Tonton video lengkapnya sekarang, dan jangan lupa untuk like, subscribe, dan bagikan kepada teman-teman kalian!